Pemasaran baju batik dengan cara online merupakan UKM yang menjual berbagai
jenis macam-macam batik indonesia. Usaha ini di rinti oleh kalangan
mahasiswa yang berniat untuk mempromosikan warisan nenek moyang yaitu
batik-batik nusantara . dan flow chart nya akan di jabarkan di bawah ini .
Gambar Simbol Use Case Diagram
Gambar Simbol Sequence Diagram
Gambar Simbol Activity Diagram
Ini adalah alur dimana pelanggan customer .
Wewenang dan Tanggung Jawab
Dari urutan tugas dan wewenang
adalah penjabaran dari struktur organisasi yang ada di CV. Selaras Batik dapat
kita simpulkan sebagai berikut:
1. Owner
a. Bertanggung jawab terhadap semua
kegiatan dan mengkoordinir semua bagian.
b. Menunjuk dan mengangkat semua
personil untuk tugas atau jabatan sesuai dengan struktur organisasi.
c. Bertanggung jawab atas penilaian
karyawan dari masing- masing bagian
d. Menandatangani laporan dan surat-
surat penting.
2. Admin
a. Mengelola keluar masuknya uang
dan membuat kwitansi biaya analisa.
b. Membuat pertanggung jawaban
keuangan dalam buku kas harian.
c. Membuat laporan pertanggung
jawaban perbulan dan menyimpan bukti pembelian dan penjualan.
d. Mengetahui jumlah stok barang
yang tersedia.
3. Marketing
a. Memberikan penjelasan tentang
produk, harga, dan kualitas kepada pelanggan.
b. Bertanggung jawab atas penjualan
produk.
4. Gudang
a. Menyiapkan barang sesuai
permintaan pelanggan.
b. Memberikan barang sesuai
permintaan pelanggan kepada pelanggan.
c. Menerima pembayaran dari
customer.
d. Mengetahui jumlah stok barang
yang tersedia.
FLOWCHART
TRANSAKSI PEMBELIAN
PENJELASAN :
Pertama-tama
costumer dirujuk untuk mengecek pencatatan data pelanggan, bila dia sebagai
member maka costumer akan di rujuk ke Database Member lalu baru akan dirujuk ke
transaksi penjualan jika dia tidak sebagai member, maka costumer akan dirujuk
langsung ke transaksi penjualan. Setelah melakukan transaksi penjualan, lalu
transaksi yang telah di lakukan akan di proses oleh file barang, file barang
lalu akan mengirim ke bagian pengecekan barang, harga dan jumlah barang.
Setelah selesai di cek, data akan di kirim dan di proses oleh bagian Database
Stock/Penjualan. Setelah di proses oleh bagian Database Stock/Penjualan
lalu data yang di dapat di kirim dan di proses ke bagian Pencatatan Barang,
harga dan jumlah sesuai pemesanan. Setelah itu bagian Pencatatan Barang, harga
dan jumlah akan melakukan pembuatan laporan yang setalh itu akan di kirim
kepada Pemilik/Owner, Pemilik/Owner akan mengirim kepada Suplier dan Suplier
akan merujuknya ke bagian Pengecekan barang, harga dan jumalah barang.
CONTOH
LAPORAN PENJUALAN
CONTOH
LAPORAN PEMBELIAN
Tujuan
Pemrosesan Transaksi
Pertukaran
ekonomi dengan pihak-pihak eksternal (berupa : pembelian persedian dan
penjualan barang dan jasa) dan internal (berupa : penyusutan aktiva tetap dan
aplikasi tenaga kerja).
Siklus
Transaksi :
- Siklus Pengeluaran ; pengeluaran untuk sumbe rdaya.
Memiliki 2
bagian : 1. Komponen Fisik
2. Komponen
Keuangan
Terdapat
subsistem utama dari siklus pengeluaran :
- Sistem Pembelian/Utang Dagang (membeli bahan mentah, dimana ketika barang diterima akan memenuhi persediaan dan utang dagang)
- Sistem Pengeluaran Kas (apabila tanggal jatuh tempo pada utang dagang telah ditiba maka akan dilakukan pengeluaran kas untuk memenuhi keawajiban)
- Sistem Gaji (pengumpulan data pemakaian tenaga kerja dari setiap pegawai – menghitung gaji – mengeluarkan cek pembayaran)
- Sistem Aktiva Tetap (Sistem yang berkaitan dengan transaksi – transaksi akuisasi, pemeliharaan dan penghentian aktiva tetap/tanah, gedung dan perabotan)
- Siklus Pendapatan ; menerima pendapatan dari sumber luar.
Memiliki 2
subsistem utama, yaitu : 1. Pemrosesan pesanan penjualan
2.
Penerimaan kas
- Siklus Konversi ; menyediakan nilai tambah pada barang atau jasa.
Dibentuk
oleh 2 subsistem utama :
- Sistem Produksi, melibatkan perencanaan, penjadwalan dan control atas prodil fisik (penetapan kebutuhan bahan mentah, otorisasi kerja yang harus dilakukan).
- Sistem Akuntansi Biaya, memonitor arus informasi biaya yang berkaitan dengan produksi (anggaran, kontrol biaya, pelaporan kinerja)
Fungsi IS
untuk
mendukung kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. Tujuan tersebut dapat
dicapai dengan cara :
- Memproses transaksi yang timbul dari sumber ekstern dan sumber intern.
- Menyiapkan output seperti dokumen operasional atau laporan keuangan.
Kedua
kegiatan diatas dikenal sebagai kegiatan pemrosesan transaksi.
Sebelum
transaksi diproses, kita terlebih dahulu harus mengidentifikasikan data-data
transaksi yang dibutuhkan dalam suatu laporan keuangan. Kita tidak perlu
mengumpulkan transaksi yang tidak dibutuhkan oleh suatu laporan keuangan. Jadi
kesimpulannya kita memulai pemrosesan suatu transaksi akuntansi harus diawali
mulai dari atas bukan dari bawah (laporan keuangan). Dimulai dari desain
laporan keuangan, kemudian pembuatan bagan rekening, setelah itu
diidentifikasikan berdasarkan siklus transaksi, dan yang terakhir baru dibuat
ayat jurnalnya.
Bagan
Rekening
Daftar yang
menguraikan semua rekening yang digunakan dalam pembuatan laporan keuangan.
Kegiatan
pembuatan bagan arus tersebut tidak terlepas dari kegiatan pengkodean.
Pengkodean
Untuk
membantu dalam pengumpulan maupun pemrosesan transaksi biasanya diberi suatu
kode. Dimana kode adalah suatu kerangka yang menggunakan huruf atau angka (atau
kombinasi keduanya) untuk memberikan tanda terhadap klasifikasi yang sebelumnya
telah dibuat (bagan rekening).
Tujuan
Pengkodean
- Mengidentifikasi data akuntansi secara unik
- Meringkas data
- Mengklasifikasikan rekening/transaksi
- Menyampaikan makna tertentu
Kode angka
atau huruf berurutan
Dalam metode
ini tiap rekening diberi kode angka atau huruf secara berurutan.
Kode angka
blok
Dalam
pemberian kode ini rekening dikelompokkan menjadi beberapa golongan dan tiap
golongan disediakan satu blok angka yang berurutan untuk memberi kodenya.
Kode angka
kelompok
Kode
kelompok diberikan dengan memberikan nomor kode untuk setiap kelompok,
golongan, subgolongan dan jenis rekening.
Kode
Mnemonic
Pemberian kode
dengan menggunakan Huruf yang disingkat mendekati bentuk aslinya, misalnya,
Aktiva lancar = AL, Jurnal Penjualan = JP, dsb.
Hal-hal yang
perlu dipertimbangkan dalam pemberian Kode :
- Setiap kode harus mewakili secara unik unsur yang diberi kode.
- Desain kode harus mudah disesuaikan dengan tuntutan perubahan.
Pengklasifikasian
Transaksi
Karena
tingkat arus transaksi dalam suatu perusahaan sangat kompleks, untuk
mempermudah dalam penyajiannya, maka tiap transaksi diklasifikasikan ke dalam
beberapa siklus-siklus transaksi.
Siklus
transaksi mengelompokkan satu atau lebih transaksi yang mempunyai kesamaan
tujuan.
Siklus
transaksi untuk satu perusahaan dengan perusahaan lain akan berbeda, disini
diberi contoh siklus transaksi perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur.
Komponen
pemrosesan transaksi
Seperti
layaknya suatu sistem, komponen pemrosesan terdiri dari Input, Proses,
Penyimpanan, Output.
Input
Input dalam
suatu proses transaksi adalah dokumen sumber yang dapat berupa formulir atau
bukti transaksi lainnya. Sebelum suatu transaksi diproses terlebih dahulu kita
harus melakukan pengumpulan data transaksi. Pengumpulan data-data transaksi ini
tidak dapat dipisahkan dari desain suatu formulir, sebab suatu formulir
merupakan gambaran atau rekaman dari suatu transaksi.
Tujuan dari
formulir :
1.
Formulir dibuat untuk meminta dilakukannya suatu tindakan.
2.
Formulir digunakan untuk mencatat tindakan yang telah dilaksanakan.
Kegiatan
yang berhubungan dengan penggunaan formulir biasa disebut sebagai Record
Management.
Pertimbangan
dalam merancang formulir :
1.
Menentukan kebutuhan formulir.
2.
Merencanakan formulir yang akan dibuat.
3.
Menentukan kuantitas kebutuhan formulir.
4.
Mengawasi penggunaan formulir.
5.
Menentukan jangka waktu penyimpanan dan pemusnahan.
6.
Menentukan alat untuk meyortir dan menyimpan formulir.
Proses
Dalam sistem
manual, proses disini terdiri dari kegiatan pemasukkan data transaksi kedalam
jurnal. Dalam sistem komputer, prosesnya dilakukan dengan memasukkan data
kedalam file transaksi.
Jenis jurnal
:
Jika
perusahaan masih dalam skala kecil, maka dapat digunakan jurnal umum, tapi jika
perusahaan mulai membesar dan aktivitas perusahaan bertambah, tidak dapat lagi
digunakan jurnal umum, harus digunakan jurnal khusus. Misalnya, Jurnal
pembelian, jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas.
Langkah
Perancangan Jurnal
1.
Identifikasi karakteristik transaksi.
2.
Buat jurnal standar.
3.
Merancang jurnal (kolomnya) berdasarkan jurnal standar.
Penyimpanan
Media
penyimpanan dari transaksi secara manual adalah Buku Besar. Buku besar ini
menyediakan ikhtisar transaksi-transaksi keuangan perusahaan. Proses pemasukkan
data dari jurnal kedalam buku besar disebut “POSTING”
Untuk sistem
komputer, posting ini dilakukan dengan mengup-date file master menggunakan file
transaksi.
Macam-Macam
File penyimpanan :
Master File
Merupakan
kumpulan catatan(record) yang bersifat tetap dan berisi data yang selalu
disesuiakan dengan keadaan. Dalam operasi manual master file setara dengan Buku
Besar dan Buku Besar Pembantu.
File
Transaksi
kumpulan
catatan transaksi yang terjadi yang digunakan untuk up-date master file. Dalam
operasi manual file transaksi ini sama dengan Jurnal.
File Indeks
Merupakan
master file yang berisi data yang digunakan dalam proses menyesuaikan suatu
master file. C/ : file pelanggan (berisi No.Pelanggan, alamat, maksimum kredit,
dll), digunakan sebagai petunjuk untuk menyesuaikan file piutang (master file).
File Tabel
Suatu master
file yang berisi data yang digunakan sebagai referens dalam memproses suatu
file. Berisi data yang bersifat tetap yang digunakan dalam
perhitungan-perhitungan, seperti file gaji karyawan yang digunakan untuk menyusun
daftar gaji, file tarif pajak penghasilan yang digunakan untuk menghitung
potongan pajak penghasilan karyawan.
Keluaran
Terdapat
berbagai macam jenis keluaran yang dihasilkan dari proses transaksi, antara
lain : Laporan keuangan, Laporan Operasional, Dokumen Pengiriman, faktur, dsb.